Saturday, January 24, 2009

Evolusi: Bagaimana partai politik menjadi besar?

Anda bertanya: Bagaimana suatu partai politik menjadi besar. Sangat besar seperti dalam waktu singkat?

Bahkan dalam beberapa mereka menjadi besar secara instan?

Sekarang anda bayangkan anda sendiri ingin membuat suatu partai dan ingin partai anda menjadi besar seketika, apa yang anda butuhkan? Kharisma? Uang? Kekuatan supresif? Tampang kece ?

Tergantung dari berapa lama partai anda mau menjadi besar. Bila dalam jangka waktu renggang 1-5 tahun mengandalkan sekedar kharisma, bisakah?

Bagaimana dengan uang?
Uang saja tidak jalan. Politik uang harus didukung dengan politik supresif. Untuk mensupresif manusia yang tidak mau menerima uang sogokan. Namun politik uang-supresif adalah satu-satunya partai dapat menjadi besar. Dengan kondisi metode ini dihalalkan oleh hukum. Dan hukum Indonesia bukan hanya melegalkan politik uang-supresif, tapi juga "buta".

Kembali lagi ke kharisma. Bisakah meraup masa dengan kharisma? Bagaimana caranya? Lama sekalikah? Bisakah dalam jangka waktu 5 tahun sudah bisa meraup 30% suara rakyat?
Tentu saja tidak bisa! Mustahil malah. Walaupun dengan media masa tv, internet, radio, dan printed press, kharisma anda tidak bisa dirasakan dari jauh.
Sikap baik dan teguh anda kepada masyakarat satu kecamatan memerlukan waktu singkat saja untuk disebar luaskan dengan media. Namun kecurigaan apakah niat baik anda akan berlaku untuk seluruh Indonesia itu tunggu dulu. Mana buktinya. Buktikan dong.

Lain halnya dengan politik uang & supresif. Anda bisa langsung menerima nya, uang! Buat beli makan, transport pribadi, dan kemudahan lainnya.

Namun pernahkah anda bertanya dari mana uang itu datang?
Uang itu adalah uang anda sendiri. Uang anda yang hilang beberapa waktu lalu dicuri orang, dan orang yang mencuri sekarang memberikannya kepada anda sebagai tanda imbalan.

Tulisan ini tidak akan menyimpulkan sesuatu. Atau menyarankan sesuatu kepada anda pembaca. Bila saya menyimpulkan sesuatu dan mengharap anda menerima kesimpulan saya, itu namanya orasi, pemaksaan, dan supresi pikiran anda.
Melainkan, sebagai penulis saya percaya bahwa tukang bakso dan tukang cendol pun yang mungkin tidak memiliki pendidikan formal bisa menyimpulkan sendiri tulisan ini dengan pikirannya sendiri.

Penulis adalah simpatisan partai politik yang tidak takut berdialog. Partai politik apa saja. Hanya dengan dialog pikiran2 anda akan mencuat ke permukaan. Pada akhirnya, partai politik yang berhasil adalah diri anda sendiri. Karena setiap manusia secara individual memiliki idealisme sendiri-sendiri dan ingin mengungkapkan nya ke permukaan.

Politik diri anda sendirilah yang akan menjadi besar dalam waktu yang sangat singkat, tidak memerlukan media masa, uang dan supresif...




1 comment: