Saturday, January 24, 2009

PNBK, PBR & PPI..... Partai yang berdialog

PNBK, PBR & PPI......parpol yang tidak berkampanye dengan berkoar menebar janji, namun berdialog dengan publik.

Dialog adalah dasar dari saling mengerti dengan sesama, merupakan dasar pengertian sesama rakyat Indoesia. Juga satu-satunya jalan untuk saling mengerti antara calon pemimpin bangsa dengan rakyat yang akan dipimpin.


Dialog adalah satu-satu nya jalan, dimana rakyat bisa menyalurkan aspirasinya kepada pemerintah.

Dialog adalah pembicaraan "dua arah yang resiprok", bukan "satu arah".

Partai politik besar di Indonesia, sebelum datang ke daerah untuk berkampanye sudah punya segudang hal yang harus disampaikan kepada publik. Walhasil mereka lupa bahwa publik juga memiliki hal penting yang akan mereka sampaikan kepada pemimpin partai.

Banyak partai politik berpedoman: Vini Vidi Vici = Datang, Melihat, Menaklukan.
Mereka datang dengan mobil atau pesawat ke suatu daerah (dibayar pakai duit rakyat), lalu mengibarkan bendera, logo, baliho, selebaran, dan berteriak-teriak tentang progam mereka, bersorak, saling bersalaman sesama pemimpin (pusat dan daerah), berfoto ria, lalu mereka pergi dengan gerombolan mereka, meninggalkan sampah selebaran yang lupa mereka bersihkan, guna menggoncang dan menaklukan kabupaten selanjutnya. Begitulah seterusnya. Apa gunanya? Dengan jadwal kampanye yang ketat, apakah mereka memiliki waktu untuk berdialog? Berdialog terbuka untuk mendengarkan aspirasi rakyat? Tidak! Mereka tidak hanya tidak punya waktu, tapi mereka juga takut berdialog!

Sebagai pengamat partai politik, saya meninjau beberapa partai politik yang menolak pedoman Vini Vidi Vici, yang nota bene adalah pedoman Romawi, bukan pedoman BUDAYA ASLI rakyat Indonesia yang jauh lebih rendah hati dan tidak pernah berniat sedikitpun untuk menaklukan siapapun di dunia ini, kecuali untuk duduk bersama, berdialog, dan berteman dengan hubungan yang sederajat.

Sejauh pengamatan saya, hanya Partai PNBK dan PPI sampai saat ini yg berani berdialog secara terbuka di setiap kampanye nya. Paling tidak untuk saat ini. Saya yakin partai-partai serupa akan bermunculan dalam waktu dekat, sejalan dengan panggilan keterbukaan dan ketidak takutan rakyat untuk berbicara dengan pemimpin nya. Karena pemimpin tidak lebih tinggi dari rakyat, tapi sederajat!

Di dalam PNBK dan PPI tidak ada sistem hirarki, birokrasi berbelit-belit, dan lebih menjunjung tinggi dialog daripada orasi.

Blog ini diciptakan sebagai jawaban alternatif bagi kalian yang mencari alternatif partai politik yang tidak mengobar janji, menghabiskan uang anggota partai dan rakyat untuk sekedar mendapatkan kursi. Namun memberikan pengertian bahwa perjuangan rakyat tidak bisa dimulai dari atas, tapi dari bawah. Perjuangan rakyat tidak bisa dimulai dengan orasi, tidak juga dimulai dengan mendengarkan saja. Tapi dengan dialog terbuka yang mutual.

Terima kasih,
atas nama simpatisan partai-partai politik yang:


1. Sederhana dan tidak berfoya-foya dengan uang rakyat,
2. Peduli lingkungan dan mengharamkan eksploitasi tanpa batas
3. Penggali budaya bangsa sendiri, bukan mengikuti budaya bangsa lain
4. Berdialog dengan kursi yang sederajat antara calon pemimpin & rakyat
5. Tidak mensupressi aspirasi dari bawah namun memecahkannya dengan berdialog


*)Blog ini dibuat secara sederhana, karena pembuatan blog yang kompleks membutuhkan uang rakyat & waktu, dua kekuatan tak berguna yang hanya dimiliki oleh partai-2 politik berduit.


**) Sesuai dengan cita-cita berdialog, semua blogers boleh memberikan komentar, kritik, atau caci maki. Semua komentar akan diterima dan tidak akan diedit.

No comments:

Post a Comment