Sunday, January 25, 2009

PNBK Targetkan Lima Persen Suara

Selasa, Januari 13th, 2009 BANDUNG, MINGGU — Ketua Umum Partai Nasional Benteng Kerakyatan (PNBK) Indonesia Erros Djarot menargetkan perolehan suara minimal lima persen dalam pemilu legislatif 2009. Sementara itu, soal status Rizal Ramli sebagai tersangka, Erros tidak mempermasalahkannya.“Targetnya lima persen suara. Syukur lebih dari lima persen. Kalau kurang tidak masalah karena memang ini perjuangan panjang, tapi saya yakin bisa lebih,” ujar Erros seusai mendeklarasikan diri bersama Ketua Umum Komite Bangkit Indonesia (KBI) Rizal Ramli sebagai Dwi Tunggal Pemimpin Perubahan di Bandung, Minggu (11/1).Deklarasi ini dihadiri tidak kurang dari 4.000 kader PNBK dari berbagai pelosok Nusantara, seperti Papua, Jawa Timur, dan Bali. Sebagian besar merupakan kader PNBK dari daerah di Jawa Barat DKI Jakarta. Mereka datang dengan mengendarai bus, mobil, dan sepeda motor. Para pendukung ini diyakini Erros mampu mendulang suara di basis massa masing-masing.Erros menjelaskan, bila nanti perolehan suara melebihi target, Rizal-Erros akan terus maju sebagai calon presiden dan calon wakil presiden. Mengenai parpol pendukung, Erros mengaku belum saatnya untuk membeberkan hal itu.Selain itu, meskipun banyak lembaga survei yang mengunggulkan capres lain, Erros tak gentar. “Dalam dunia politik terdapat fatsun yang mengatakan, dalam sehari semua bisa berubah. Kita lihat saja nanti,” paparnya.Rizal saat ini berstatus sebagai tersangka terkait unjuk rasa yang berakhir anarkis. Erros tidak mempermasalahkan itu karena yang disampaikan Rizal merupakan fakta dan kebenaran.Dalam kesempatan yang sama, Rizal menuding bahwa masalah hukum yang membelit dia merupakan konspirasi untuk menjegal langkahnya menuju RI-1. “Kita ini seperti kembali ke zaman Orde Baru. Pikiran diadili. Orang menjelaskan fakta (malah) ditangkap,” ujarnya.Disinggung tentang langkah terkait statusnya sebagai tersangka, Rizal enggan berkomentar. Dia juga belum bisa memastikan akan datang atau tidak untuk memenuhi panggilan Polri pada 15 Januari mendatang. “Saya dipanggil untuk diperiksa, terkait unjuk rasa tersebut. Kalau soal datang atau tidak untuk diperiksa (Polri), Saya menunggu keputusan pengacara,” ujarnya.Mohammad Hilmi Faiq http://pemilu09.blogdetik.com/tag/eros-djarot/

No comments:

Post a Comment